Analisis usaha biaya peternakan ayam jawa super / kampung super februari 2016 (terbaru)

Berjumpa lagi dengan saya tirta, dalam posting yang berjudul Analisis biaya peternakan ayam jawa super / kampung super terbaru yaitu bulan februari 2016. Data yang akan saya lampirkan ini saya berlaku di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun alasan saya menuliskan artikel ini memiliki beberapa tujuan, Tujuan tersebut antara lain adalah :

1. Memberikan informasi terbaru sebagai bahan pertimbangan mengenai analisa bisnis beternak ayam jawa super / kampung super februari tahun 2016, bagi para calon peternak sehingga memantapkan atau mengurungkan niatnya dan mencari alternatif bisnis yang lain.
2. Menggalang kekuatan peternak ayam jawa super di dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta agar bisa menentukan harga dan tidak mengikuti harga para distributor/pemasar/tengkulak/pengepul, tetapi berdasarkan harga minimal biaya produksi plus keuntungan sehingga para peternak tidak dipermainkan oleh para tengkulak.
3. Membentuk komunitas peternak ayam jawa super/joper di dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Meningkatkan kesejahteraan para peternak ayam jawa super/kampung super di wilayah Daerah Istimwa Yogyakarta pada khususnya.

Baiklah berikut ini analisa paling sederhananya. Sebagai dasr perhitungan aspek terpenting dalam penentuan harga produksi adalah biaya pakan dan pengadaan DOC/Day Old Chick/anak Ayam umur 0 hari/kuthuk.

untuk biaya pakan, pakan yang paling sering saya digunakan oleh para peternak ayam adalah comfeed dengan harga per zak antara Rp365.000-Rp420.000 dalam kurun waktu januari hingga februari 2016. Pakan ini menurut hitungan minimal membutuhkan sebanyak 4 zak selama 55-60 hari dalam satu kali siklus ternak ayam jawa super dengan target bobot ayam antara 0.8kg - 1.00kg. Biaya ini bisa lebih banyak lagi pada FCR (Food Convertion Ratio) yang buruk dengan bobot yang bisa pula berkisar antara 0.5kg - 1 kg. (ini adalah realitanya beternak jawa super)

Harga DOC ada pada harga Rp4.400-Rp4500. untuk peralatan dan perlengkapan tidak saya masukkan hitungan karena bisa digunakan berkali-kali. Mari kita hitung bersama-sama untuk peternakan 100 ekor ayam.

• DOC 100 ekor (100 x Rp4500)                    = Rp   450.000
• Pakan Comfeed BR-1 (4 zak x Rp365.000) = Rp1.460.000

Total dari dua komponen itu adalah Rp1.910.000. kesimpulan sampai pada tahap ini adalah setiap pemeliharaan 100 ekor membutuhkan dana minimal sebesar Rp1.910.000. (saya mengatakan minimal, bisa lebih besar lho)

Harga yang dipakai oleh para pemasar/tengkulak/pengepul/distributor adalah Rp. 27.000 (februari setelah hari raya Imlek), dan berikut adalah hitungan yang ditarget oleh mereka yaitu setiap peternak dibuat sedemikan rupa sehingga minimal dalam pemeliharaan 100 ekor mendapatkan keuntungan Rp500.000.

Asumsikan :

• Bobot ternak umur 55-60 hari pemeliharaan 0.9kg
• viabilitas ternak 100% (tidak ada yang mati)

maka 

• 0.9kg x Rp27.000 x 100 ekor = Rp2.430.000

maka akan ditemukan nilai keuntungan peternak adalah kurang lebih Rp520.000. Itulah pemikiran yang ada pada mereka terhadap peternak.

Padahal faktanya adalah dalam proses pemeliharaan tidak mulus dengan viabilitas 100% dan harga pakan yang akan terus meningkat.

semisal seapes-apesnya Anda bisa memelihara dengan viabilitas 87% dengan rentang bobot antara 0.5kg-1kg dengan rata-rata bobot 0.75. maka uang yang akan Anda terima berkisar pada :

• 0.75kg x 87 ekor x Rp27.000 = Rp1.761.000

bahkan Anda bisa lebih apes dari itu lho...

artinya pada keadaan apes tersebut, Anda sudah susah payah memlihara selama 2 bulan akan mendapat kerugian sebesar Rp149.000

inilah yang saya maksud para peternak seharusnya dalam perhitungan memasukkan biaya resiko sebesar nilai tersebut dan para pemasar seharusnya memasukkan nilai resiko tersebut agar tidak merugikan para peternak. okelah supaya mudah hitungannya toleransi mortalitas 20%. dan BEP pada biaya produksi Rp1.910.000 (belum vaksin dan suplemen)

--> 80 x 0.75kg x T = Rp1.910.000

                         60T = Rp1.910.000

                             T = Rp31.833

jadi setidaknya pada februari 2016 ini nilai jualnya pada kisaran harga Rp32.000. 

Artinya pada kondisi harga Rp32.000 peternak tidak rugi dan tidak untung sehingga bisa melanjutkan ternak untuk siklus berikutnya.

Baiklah sekarang kita bahas psikologi satu orang pemasar. Dari sudut pandang ini jika Anda sebagai seorang pemasar, pasti Anda menginginkan komoditas ayam jawa super yang dikumpulkan dapat masuk pasar (restoran, warung makan, dsb), sedangkan pada faktanya pemasar tidak hanya satu pemasar ayam jawa super Anda punya saingan sebagai pemasar. Jadi psikologi Anda sebagai pemasar pasti akan mencari ayam jawa super dari para peternak dengan harga serendah-rendahnya agar bisa menawarkan harga yang serendah-rendahnya di pasar setelah ditambahkan dengan biaya transportasi. hal inilah yang menyebabkan harga joper saat ini menjadi rendah.

Sekarang mari kita lihat dari aspek psikologi pengelola rumah makan berbasis ayam kampung. mereka pasti juga menginginkan harga ayam kampung yang rendah sehingga mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. sebenarnya para pengelola tempat makan ini tidak terpengaruh sama sekali. ketika harga naik mudah saja bagi mereka untuk tetap mendapatkan keuntungan yang telah mereka targetkan, mereka tinggal menaiikan harga per porsinya selesai, dan mereka tidak berbohong karena memang demikian adanya.

Bisa dibayangkan jika semua peternak ayam jawa super berpaling usaha menjadi ayam pejantan sebagai alternatif usaha sampingan yang notabene lebih menguntungkan (menurut saya. silahkan baca analisinya pada posting perbandingan analisis usaha biaya peternakan jawa super dan ayam pejantan). Bagaimana nasib para penggila ayam kampung, pengelola tempat makan berbasis ayam kampung dan para pemasar ayam jawa super/joper.

pasti setelah mereka menghancurkan harga panen dari para peternak mereka selanjutnya yang akan kelabakan. Pemikiran yang harus diluruskan adalah sejahterakan dahulu para peternak sebagai dasar agar pada mata rantai berikutnya terjaga keseimbangan dan semua berjalan baik.

Oleh karenanya dengan posting ini bagi:

1. Para calon peternak khususnya peternak jawa super berpikirlah berulang kali terlebih dahulu sebelum menentukan, dan siapkan mental sebaik-baiknya jika memang sudah niat. Sebaiknya Anda baca dahulu mengenai "Hal-hal yang perlu Anda ketahui sebelum Anda beternak Jawa super"
2. Para Peternak, bersatulah dalam sebuah komunitas jawa super sebagai sarana diskusi untuk menentukan harga pokok penjualan dan berkomitmen untuk menyeragamkan harga agar tidak dipermainkan oleh para pemasar. Sudah saatnya para peternak yang menentukan harga bukan pemasar. percayalah jika para peternak tidak bersatu, akan hancur satu per satu dan bisnis ayam joper akan surut. hal ini tidak berlaku untuk ternak joper saja tetapi berlaku untuk ternak yang lain.
3. Para pemasar, perhatikan usaha para peternak. Niscaya jika Anda membantu para peternak maka bisnis Anda dalam memasarkan ayam joper akan langgeng dan Anda tidak perlu memulai lagi dari awal untuk memasarkan komoditas yang lain. 

Demikianlah posting yang berjudul Analisis usaha biaya peternakan ayam jawa super / kampung super februari 2016 (terbaru)  agar menjadi pertimbangan kita bersama. Jika Anda merasa posting ini bermanfaat bagi Anda dan teman/sahabat Anda bagikanlah posting ini kepada mereka.

postingan saya selanjutnya adalah mengenai Perbandingan analisis usaha biaya peternakan jawa super dan ayam pejantan.

Salam wirausaha

semoga bermanfaat